6 Nasehat Imam Al-Ghazali


Dr. Muhammad Roihan Daulay, M.A.
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

الحمد لله رب العالمين القائل : قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

صَلَّى اللهُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ القَوِيْمِ وَدَعَا إِلَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

أما بعدُ

فيا عباد الله أوصيكم وإيّاي نفسي بتقوى الله حقّ تقاته فقد فاز المتقون.

Jama’ah sekalian yang insya Allah dimuliakan Allah, kali ini kita akan membahas tentang nasehat-nasehat Imam Al-Ghazali yang penuh makna. Seorang ulama yang bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi Ays-Syafi’i. Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia.beliau adalah salah seorang ulama yang sangat masyhur di belahan bumi ini, khusunya negeri Arab.

Suatu ketika, Imam Al-Ghazali bersama murid-muridnya berkumpul dalam sebuah pengajian. Dalam pengajian itu sang guru memberi masukan sekaligus nasehat tentang apa yang paling dekat, paling jauh, paling besar, paling berat, paling ringan, dan paling tajam.

Berikut adalah beberapa nasehat sang guru kepada murid-muridnya, berdasarkan kitab Ihya Ulumuddin, karangan beliau sendiri  :

Pertama, yang paling dekat adalah kematian: Hadirin jamaah salat jumat rohimakumullah, adakah yang tahu bahwa yang paling dekat itu adalah kematian? Rasanya semua akan menjawab “tidak”, mengapa? Karena saya rasa semua dari kita akan menjawab yang paling dekat itu adalah orangtua, teman, guru dan lain sebagainya. Tapi ketahuilah bahwa yang paling dekat itu adalah kematian.Kenapa? Karena kita tidak akan pernah tahu kapan kematian itu akan datang menjemput kita. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah merahasiakan tiga hal mengenai kematian seseorang.Pertama  kapan kita akan meninggal. Bisa jadi di pagi hari, siang, sore atau malam hari.Yang kedua adalah dimana. Hal ini juga sangat misteri, bisa jadi ketika kita sedang di jalan, di rumah, di laut dan dimanapun kita berada. Yang ketiga adalah bagaimana kita akan meninggal. Hal ini tidak ada satupun yang mengetahuinya, boleh jadi kita dipanggil Allah dalam keadaan sedang sakit, kecelekaan, berjalan, duduk, makan, minum, sedang mengajar, sedang membawa mobil,  bahkan ketika tidur sekalipun. Inilah kenapa yang paling dekat itu adalah kematian.

Kedua, yang paling jauh adalah masalalu

Kita mungkin berpikir yang paling jauh adalah planet-planet, bulan, bintang bahkan matahari.Akan tetapi Imam Al-Ghazali menjelaskan sebuah hal yang paling benar.”Yang paling jauh adalah masa lalu,” kata imam Al-Ghazali kepada murid-muridnya.Kenanap?Alasannya adalah karena bagaimana pun caranya, naik jet super cepat pun kita tidak akan pernah sampai  (kembali) ke masa lalu. Oleh karena itu, kita tidak dianjurkan untuk membanggakan kebaikan di masa lalu, tapi kebaikan di masalalu menjadi tolak ukur sekaligus motivasi untuk kebaikan hari ini dan hari esok.

Ketiga, yang paling besar adalah nafsu

Imam Al-Ghazali kembali bertanya kepada murid-muridnya, ” apa yang paling besar di dunia ini?.” Kemudian diantara murid-muridnya ada yang menjawab  gunung, lautan, matahari, bulan, dan lain sebagainya. ” itu benar,” kata Imam Al-Ghazali. Kemudian beliau menjelaskan bahwa yang paling besar di dunia ini adalah nafsu.Mengapa demikian?Karena nafsu seringkali menjerumuskan manusia kepada hal-hal yang buruk, berbeda halnya dengan yang baik-baik.Dalam Al-Qur’an Allah Swt juga menjelaskan tentang bahayanya nafsu. 

 “Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang.” (Qs. Yusuf 53).

Keempat, yang paling berat adalah menanggung amanah

Dulu, bintang-bintang, bulan, matahri, malaikat, tumbuh-tumbuhan dan hewan tidak mau menerima ketika Allah meminta mereka supaya menjadi khalifah (pemimpin) dimuka bumi ini, tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan tersebut.Akibatnya di hari kiamat kelak manusia banyak yang masuk ke neraka karena tidak sanggup menanggung amanah. Seperti firman Allah dalam Al-qur’an :

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan.(Qs Al-Ahzab : 72).

Kelima, yang paling ringan adalah meninggalkan salat

Kita mengetahui bahwa salat adalah tiang agama. Tapi banyak diantara kita manusia yang mengaku muslim, secara terang-terangan meninggalkan salat, meninggalkan salat dianggap hal yang mudah dan ringan. Alasan meninggalkan salat pun berbagai macam, karena pekerjaan, kesibukan bahkan karena lupa.Padahal sebenarnya jika manusia hidup hanya untuk mencari makan dan kesenangan saja, maka tidak ada bedanya manusia dengan binatang.Ketahuilah bahwa meninggalkan salat itu adalah dosa besar, dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina dan minum minuman keras.

Keenam, yang paling tajam adalah lidah

Ketika berbicara mengenai apa yang paling tajam,  laluspontan kita akan menjawab yang paling tajam adalah pisau, pedang, gergaji dan lain sebagainya. Akan tetapi, Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa yang paling tajam itu adalah lidah. Karena dengan lidah, manusia kerapkali menyakiti perasaan orang lain bahkan kerabat dekat sekalipun.  Sebagaimana pepatah mengatakan, “Kalau pedang melukai tubuh ada harapan akan sembuh, tapi kalau lidah melukai hati kemana obat hendak di cari?”.

Jamaah salat jumat, rohimakumullah, itulah enam nasehat penuh makna dari Imam Al-Ghazali.Mudah-mudahan kita mampu membekali diri kita sehingga kita mampu menjadi hamba Allah yang menjalankan perintahnya serta menjauhi larangannya.Amin ya Robbal alamin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا له إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

اَمَّا بَعْدُ

Kebahagiaan dan kesedihan adalah bagian dari kehidupan ini yang harus kita jalani dengan penuh keimanan.Allah SWT berfirman:

اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.”

Namun demikian, Allah juga mengingatkan kepada kita dalam surat Al-Qasas ayat 77:

فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ منها وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

 اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَارَبَّ اْلعَالَمِيْنَ 

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

رَبنا أَدْخِلْنا مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنا مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لنا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ

الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفخشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم وادعوه يستجب لكم ولذكر الله أكبر.

أقم الصلاة


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *