Dr. Muhammad Roihan Daulay, M.A (Kepala MAS Al-Ahliyah Al-Islamiyah Aek Badak
Segala sektor di dalam suatu negeri tidak akan terlepas dari permasalahan, tak terkecuali bidang pendidikan. Kenyataannya, sampai sekarang masih ada berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia yang masih belum terselesaikan. Hal ini sangat disayangkan karena bidang pendidikan merupakan salah satu faktor yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia nasional.
Sumber daya manusia yang rendah membuat kemajuan negeri menjadi terhambat. Pasalnya, mau sebanyak apa pun sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, tidak akan berpengaruh pada petumbuhan bangsa apabila tidak dikelola oleh orang-orang yang tepat. Tanpa adanya pendidikan yang berkualitas, cita-cita menjadi negara yang maju hanyalah sebuah angan-angan.
Nah, kira-kira apa saja masalah pendidikan yang sedang dihadapi oleh tanah air kita ini? Yuk, simak empat poin berikut ini!
- Kurangnya ketersediaan dana pendidikan
Ketika membahas seputar dana, bukan hanya biaya pendidikan di lembaga formal maupun informal. Biaya untuk membayar properti dan fasilitas seperti buku, alat tulis, seragam, dan transportasi juga termasuk ke dalamnya. Tak hanya itu, bagi kalangan yang mengalami kesulitan ekonomi, mereka lebih memilih bekerja untuk memenuhi biaya hidup yang semakin tinggi ketimbang meneruskan pendidikan.
Sebenarnya, pemerintah telah menyusun rencana pendidikan gratis dan program Wajib Belajar 12 Tahun untuk mengatasinya. Namun, permasalahan pendidikan di Indonesia terkait dana ternyata tidak bisa diselesaikan semudah itu. Hal ini disebabkan karena penyebaran alokasi dana program pendidikan yang tidak tersebar secara merata. Belum lagi, menurut HSBC Global Report 2017, Indonesia merupakan salah satu negara dengan biaya pendidikan termahal di dunia.
- Minimnya bahan belajar mengajar
Permasalahan pendidikan di Indonesia yang berikutnya adalah kurangnya bahan belajar mengajar. Demi meningkatkan kualitas belajar, murid sudah sepatutnya memperoleh buku pelajaran atau lembar latihan soal. Tidak adanya perpustakaan atau bahan belajar gratis juga dapat menghambat proses pembelajaran. Seharusnya, bantuan berupa bahan belajar diberikan lebih banyak ke wilayah-wilayah yang dengan masyarakat kurang mampu.
Bukan itu saja, guru juga memerlukan bahan ajar yang dengan materi yang berkualitas dan sesuai kurikulum terbaru sedang berlaku. Jika tenaga pendidik memakai bahan ajar yang ketinggalan zaman, tentu kegiatan mengajar menjadi kurang maksimal. Ini akan berpengaruh pada proses penyerapan ilmu para murid.
- Rendahnya kualitas tenaga pendidik
Kualitas tenaga pendidik yang rendah menjadi salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia. Tidak semua guru mampu mengajar materi yang sesuai kompetensi masing-masing. Menurut Global Education Monitoring (GEM) Report 2016 oleh UNESCO, pendidikan di Indonesia menempati urutan ke-10 dan urutan terakhir untuk kualitas guru dari 14 negara berkembang.
Selain itu, total guru meningkat secara signifikan, yaitu 382 persen atau 3 juta lebih pada sekitar tahun 1999 hingga 2000. Jumlah ini tidak sebanding dengan jumlah peserta didik yang berkisar 17 persen saja. Ditilik dari jumlah guru sebanyak itu pun, masih ada 52 persen guru yang belum mempunyai sertifikat profesi dan 25 persen yang belum memenuhi kualifikasi akademik.
- Tidak tersedia fasilitas yang memadai
Terakhir adalah permasalahan pendidikan di Indonesia terkait fasilitas. Fasilitas yang dimaksud mencakup ruang belajar dengan segala isinya. Tidak hanya harus lengkap, fasilitas juga harus memadai. Beberapa contoh fasilitas pendidikan yang perlu disediakan, misalnya, papan tulis, meja, kursi, perkakas laboratorium, atau alat elektronik. Bayangkan jika fasilitas tersebut rusak, pasti akan mengganggu proses belajar mengajar.
Adapun permasalahan fasilitas yang berkaitan dengan kemajuan teknologi. Meskipun sekarang murid dapat belajar secara digital, hanya kalangan tertentu saja yang bisa menikmatinya. Murid yang berasal dari keluarga kurang mampu bahkan belum bisa menerima fasilitas esensial yang memadai. Permasalahan seperti inilah yang harus menjadi fokus pemerintah dalam negeri.
Namun, seperti yang kita ketahui bahwa selama ini pergantian kurikulum masih ‘mengadopsi’ kurikulum negara lain yang dianggap berhasil dalam pendidikannya, sehingga selalu berganti-ganti.
Tidak hanya ketiga faktor di atas namun hal-hal di bawah ini juga perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan di Indonesia, seperti:
- Sarana dan Prasarana Sekolah.
- Kesenjangan Pendidikan.
- Mahalnya Biaya Pendidikan.
- Penerapan E-learning.
Demikian ulasan tentang permasalahan pendidikan di Indonesia yang sampai saat ini masih belum terselesaikan. Masalah-masalah tersebut tidak akan bisa rampung apabila tidak melibatkan peran dari seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, dukungan dari setiap orang sangat penting dalam situasi dan kondisi pendidikan masa kini.
Nah, bagaimana pendapat Anda setelah membaca pembahasan di atas? Jangan lupa tuliskan opini di kolom komentar, ya!